Kamis, 19 Mei 2011

Pesta Laut Tawang 2011


Penerimaan Siswa Baru SMP NU 09 Rowosari 2011


rudyardissa SMADAV 8.5 Pro Serial Key

Serial SMADAV 8.5
                   

Nama : camfrogger jogja team
Key  : 991799186546


Nama : _YM ID gw camfrog
Key  : 993899453508


Nama : SKJ ID gw camfrog
Key  : 995299861488


Nama : 80TAK
Key  : 995799051520


Nama : alami tanpa pemanis buatan
Key  : 991999565498


Nama : downloadgratis34.blogspot.com
Key  : 991299888284


Nama : walking in ur mind now
Key  : 9912994210052


Nama : DDOS attack oh my god
Key  : 999899227841


Nama : u know who me
Key  : 991399501020


Nama : zatyabajaitem u know
Key  : 995299963628


Nama : i like ur body oh yesssssssss
Key  : 995299561216


Nama : oh noooooooooooooo
Key  : 995299583998


Nama : oh yessssssssssss
Key  : 995299806436





download selanjutnya  part 2 smadav 8.5  ......

SMADAV 8.5 Pro Serial Key

SMADAV 8.5 dan serial key Smadav 8.5

.
Akhirnya Smadav versi 8.5 terbaru (17 Mei 2011) telah dirilis dengan beberapa fitur meliputi Smadav-Updater, Fitur update database tiap minggu (online/offline), Pendeteksian khusus untuk virus Ramnit.shortcut, Fitur baru : "Forgot Password" untuk Smadav Pro, Fitur baru : "Berita Terkini Smadav", dsb. Smadav merupakan antivirus lokal Indonesia yang enteng untuk digunakan, stabil dan cocok untuk PC maupun laptop Anda untuk membasmi tuntas virus-virus lokal. Untuk mengaktifkan Smadav 8.5 Pro gratis, Zatyabajaitem akan memberikan serial Smadav pro 8.5, download serial smadav, key smadav pro 8.5, registration key Smadav 8.5, keygen serial smadav pro 8.5 2011, keymaker smadav 8.5 dan crack smadav 8.5 agar antivirus smadav 8.5 kamu menjadi pro, serial number smadav 8.5 agar jadi pro. Dan semuanya FREE ...cekidot gan..





Menurut Zatyabajaitem Smadav sekarang semakin ketat, dimana jika kode di share lebih dari banyak orang, maka smadav tersebut akan terkena Smadav Blacklist. Berikut gambar ciri - ciri Smadav yang terkena blacklist :


Klik gambar untuk melihat lebih besar


Jika Smadav kamu memperlihatkan skin hitam seperti gambar diatas (ter-blacklist), maka cara menghilangkan tanda bajakan pada smadav 8.5 ( cara menghilangkan tanda blacklist Smadav pro 8.5 ) yaitu:

1. Klik Setting pada Smadav
2. Pada "Registrasi Smadav Pro" , pada kolom Nama masukkan : anti-bajakan
contoh:

Nama : anti-bajakan
Key : (biarkan kosong)

Biarkan pada kolom key kosong. Nah, sekarang klik register. Nanti akan ada peringatan, bahwa

Berhasil menghilangkan tanda bajakan :4


Seperti gambar di bawah ini nanti tampilannya:


Klik gambar untuk melihat lebih besar


NB: KODE YANG SUDAH TERKENA BLACKL1ST, JANGAN DI PAKAI LAGI, DIKARENAKAN AKAN TER-BLACKL1ST LAGI

Zatyabajaitem akan memberikan beberapa macam serial Smadav 8.5 terbaru agar menjadi pro. Klik link di bawah ini untuk mendownload (tiap link berbeda kode nya) kalo perlu download semuanya :D =

PASSWORD RAR: zatyabajaitem

           Serial Smadav 8.5 part 1                              Serial Smadav 8.5 part 2

Sabtu, 14 Mei 2011

Pendidikan

PENDIDIKAN NASIONAL YANG BERMORAL

Oleh Amirul Mukminin
Memang harus kita akui ada diantara (oknum) generasi muda saat ini yang mudah emosi dan lebih mengutamakan otot daripada akal pikiran. Kita lihat saja, tawuran bukan lagi milik pelajar SMP dan SLTA tapi sudah merambah dunia kampus (masih ingat kematian seorang mahasiswa di Universitas Jambi, awal tahun 2002 akibat perkelahian didalam kampus). Atau kita jarang (atau belum pernah) melihat demonstrasi yang santun dan tidak menggangu orang lain baik kata-kata yang diucapkan dan prilaku yang ditampilkan. Kita juga kadang-kadang jadi ragu apakah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan sang pejabat.

Selain itu, berita-berita mengenai tindakan pencurian kendaraan baik roda dua maupun empat, penguna narkoba atau bahkan pengedar, pemerasan dan perampokan yang hampir setiap hari mewarnai tiap lini kehidupan di negara kita tercinta ini banyak dilakukan oleh oknum golongan terpelajar. Semua ini jadi tanda tanya besar kenapa hal tersebut terjadi?. Apakah dunia Pendidikan (dari SD sampai PT) kita sudah tidak lagi mengajarkan tata susila dan prinsip saling sayang - menyayangi kepada siswa atau mahasiswanya atau kurikulum pendidikan tinggi sudah melupakan prinsip kerukunan antar sesama? Atau inikah hasil dari sistim pendidikan kita selama ini ? atau Inikah akibat perilaku para pejabat kita?

Dilain pihak, tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya baik dalam bidang keamanan, politik, ekonomi, sosial budaya serta pendidikan banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi baik dalam negri maupun luar negri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi inI akan berakhir belum ada tanda-tandanya.

PERLU PENDIDIKAN YANG BERMORAL
Kita dan saya sebagai Generasi Muda sangat perihatin dengan keadaan generasi penerus atau calon generasi penerus Bangsa Indonesai saat ini, yang tinggal, hidup dan dibesarkan di dalam bumi republik ini. Untuk menyiapkan generasi penerus yang bermoral, beretika, sopan, santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu dilakukan hal-hal yang memungkin hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.

Pertama, melalui pendidikan nasional yang bermoral (saya tidak ingin mengatakan bahwa pendidikan kita saat ini tidak bermoral, namun kenyataanya demikian di masyarakat). Lalu apa hubungannya Pendidikan Nasional dan Nasib Generasi Penerus? Hubungannya sangat erat. Pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Dan sumber daya manusia tersebut merupakan refleksi nyata dari apa yang telah pendidikan sumbangankan untuk kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Apa yang telah terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini adalah sebagai sumbangan pendidikan nasional kita selama ini.

Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan banyak hal. Seharusnya pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi (generasi penerus) yang bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.Tapi kenyataanya bisa kita lihat saat ini. Pejabat yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme baik di legislative, ekskutif dan yudikatif semuanya orang-orang yang berpendidikan bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka bergelar dari S1 sampai Prof. Dr. Contoh lainnya, dalam bidang politik lebih parah lagi, ada partai kembar , anggota dewan terlibat narkoba, bertengkar ketika sidang, gontok-gontokan dalam tubuh partai karena memperebutkan posisi tertentu (Bagaimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat kalau dalam diri partai saja belum kompak).

Dan masih ingatkah ketika terjadi jual beli kata-kata umpatan ("bangsat") dalam sidang kasus Bulog yang dilakukan oleh orang-orang yang mengerti hukum dan berpendidikan tinggi. Apakah orang-orang seperti ini yang kita andalkan untuk membawa bangsa ini kedepan? Apakah mereka tidak sadar tindak-tanduk mereka akan ditiru oleh generasi muda saat ini dimasa yang akan datang? Dalam dunia pendidikan sendiri terjadi penyimpangan-penyimpang yang sangat parah seperti penjualan gelar akademik dari S1 sampai S3 bahkan professor (dan anehnya pelakunya adalah orang yang mengerti tentang pendidikan), kelas jauh, guru/dosen yang curang dengan sering datang terlambat untuk mengajar, mengubah nilai supaya bisa masuk sekolah favorit, menjiplak skripsi atau tesis, nyuap untuk jadi pegawai negeri atau nyuap untuk naik pangkat sehingga ada kenaikan pangkat ala Naga Bonar.

Di pendidikan tingkat menengah sampai dasar, sama parahnya, setiap awal tahun ajaran baru. Para orang tua murid sibuk mengurusi NEM anaknya (untungsnya, NEM sudah tidak dipakai lagi, entah apalagi cara mereka), kalau perlu didongkrak supaya bisa masuk sekolah-sekolah favorit. Kalaupun NEM anaknya rendah, cara yang paling praktis adalah mencari lobby untuk memasukan anaknya ke sekolah yang diinginkan, kalau perlu nyuap. Perilaku para orang tua seperti ini (khususnya kalangan berduit) secara tidak langsung sudah mengajari anak-anak mereka bagaimana melakukan kecurangan dan penipuan. (makanya tidak aneh sekarang ini banyak oknum pejabat jadi penipu dan pembohong rakyat). Dan banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan satu per satu dalam tulisan ini.

Kembali ke pendidikan nasional yang bermoral (yang saya maksud adalah pendidikan yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang bermoral. Dimana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan, jujur, santun, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada keluarga, masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan pendidikannya.Tetapi sebaliknya, mereka bisa membangun bangsa ini dengan kekayaan yang kita miliki dan dihargai didunia internasional. Kalau perlu bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk pembangunan. Sehingga negara lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam berbagai bidang kehidupan.

Dengan kata lain, proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik harus dilakukan dengan gaya dan cara yang bermoral pula. Dimana ketika berlangsung proses tranformasi ilmu pengetahuan di SD sampai PT sang pendidik harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Seorang pendidik harus jujur, bertakwa, berahklak mulia, tidak curang, tidak memaksakan kehendak, berperilaku santun, displin, tidak arogan, ada rasa malu, tidak plin plan, berlaku adil dan ramah di dalam kelas, keluarga dan masyarakat. Kalau pendidik mulai dari guru SD sampai PT memiliki sifat-sifat seperti diatas. Negara kita belum tentu morat-marit seperti ini.

Kedua, Perubahan dalam pendidikan nasional jangan hanya terpaku pada perubahan kurikulum, peningkatan anggaran pendidikan, perbaikan fasilitas. Misalkan kurikulum sudah dirubah, anggaran pendidikan sudah ditingkatkan dan fasilitas sudah dilengkapi dan gaji guru/dosen sudah dinaikkan, Namun kalau pendidik (guru atau dosen) dan birokrat pendidikan serta para pembuat kebijakan belum memiliki sifat-sifat seperti diatas, rasanya perubahan-perubahan tersebut akan sia-sia. Implementasi di lapangan akan jauh dari yang diharapkan Dan akibat yang ditimbulkan oleh proses pendidikan pada generasi muda akan sama seperti sekarang ini. Dalam hal ini saya tidak berpretensi menyudutkan guru atau dosen dan birokrat pendidikan serta pembuat kebijakan sebagai penyebab terpuruknya proses pendidikan di Indonesia saat ini. Tapi adanya oknum yang berperilaku menyimpang dan tidak bermoral harus segera mengubah diri sedini mungkin kalau menginginkan generasi seperti diatas.

Selain itu, anggaran pendidikan yang tinggi belum tentu akan mengubah dengan cepat kondisi pendidikan kita saat ini. Malah anggaran yang tinggi akan menimbulkan KKN yang lebih lagi jika tidak ada kontrol yang ketat dan moralitas yang tinggi dari penguna anggaran tersebut. Dengan anggaran sekitar 6% saja KKN sudah merajalela, apalagi 20-25%.

Ketiga, Berlaku adil dan Hilangkan perbedaan. Ketika saya masih di SD dulu, ada beberapa guru saya sangat sering memanggil teman saya maju kedepan untuk mencatat dipapan tulis atau menjawab pertanyaan karena dia pintar dan anak orang kaya. Hal ini juga berlanjut sampai saya kuliah di perguruan tinggi. Yang saya rasakan adalah sedih, rendah diri, iri dan putus asa sehingga timbul pertanyaan mengapa sang guru tidak memangil saya atau yang lain. Apakah hanya yang pintar atau anak orang kaya saja yang pantas mendapat perlakuan seperti itu.? Apakah pendidikan hanya untuk orang yang pintar dan kaya? Dan mengapa saya tidak jadi orang pintar dan kaya seperti teman saya? Bisakah saya jadi orang pintar dengan cara yang demikian?

Dengan contoh yang saya rasakan ini (dan banyak contoh lain yang sebenarnya ingin saya ungkapkan), saya ingin memberikan gambaran bahwa pendidikan nasional kita telah berlaku tidak adil dan membuat perbedaan diantara peserta didik. Sehingga generasi muda kita secara tidak langsung sudah diajari bagaimana berlaku tidak adil dan membuat perbedaan. Jadi, pembukaan kelas unggulan atau kelas akselerasi hanya akan membuat kesenjangan sosial diantara peserta didik, orang tua dan masyarakat. Yang masuk di kelas unggulan belum tentu memang unggul, tetapi ada juga yang diunggul-unggulkan karena KKN. Yang tidak masuk kelas unggulan belum tentu karena tidak unggul otaknya tapi karena dananya tidak unggul. Begitu juga kelas akselerasi, yang sibuk bukan peserta didik, tapi para orang tua mereka mencari jalan bagaimana supaya anaknya bisa masuk kelas tersebut.

Kalau mau membuat perbedaan, buatlah perbedaan yang bisa menumbuhkan peserta didik yang mandiri, bermoral. dewasa dan bertanggungjawab. Jangan hanya mengadopsi sistem bangsa lain yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa kita. Karena itu, pembukaan kelas unggulan dan akselerasi perlu ditinjau kembali kalau perlu hilangkan saja.

Contoh lain lagi , seorang dosen marah-marah karena beberapa mahasiswa tidak membawa kamus. Padahal Dia sendiri tidak pernah membawa kamus ke kelas. Dan seorang siswa yang pernah belajar dengan saya datang dengan menangis memberitahu bahwa nilai Bahasa Inggrisnya 6 yang seharusnya 9. Karena dia sering protes pada guru ketika belajar dan tidak ikut les dirumah guru tersebut. Inikan! contoh paling sederhana bahwa pendidikan nasional kita belum mengajarkan bagaimana berlaku adil dan menghilangkan Perbedaan.

PEJABAT HARUS SEGERA BERBENAH DIRI DAN MENGUBAH PERILAKU
Kalau kita menginginkan generasi penerus yang bermoral, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Maka semua pejabat yang memegang jabatan baik legislative, ekskutif maupun yudikatif harus berbenah diri dan memberi contoh dulu bagaimana jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok kepada generasi muda mulai saat ini.

Karena mereka semua adalah orang-orang yang berpendidikan dan tidak sedikit pejabat yang bergelar Prof. Dr. (bukan gelar yang dibeli obral). Mereka harus membuktikan bahwa mereka adalah hasil dari sistim pendidikan nasional selama ini. Jadi kalau mereka terbukti salah melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, jangan cari alasan untuk menghindar. Tunjukan bahwa mereka orang yang berpendidikan , bermoral dan taat hukum. Jangan bohong dan curang. Apabila tetap mereka lakukan, sama saja secara tidak langsung mereka (pejabat) sudah memberikan contoh kepada generasi penerus bahwa pendidikan tinggi bukan jaminan orang untuk jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Jadi jangan salahkan jika generasi mudah saat ini meniru apa yang mereka (pejabat) telah lakukan . Karena mereka telah merasakan, melihat dan mengalami yang telah pejabat lakukan terhadap bangsa ini.

Selanjutnya, semua pejabat di negara ini mulai saat ini harus bertanggungjawab dan konsisten dengan ucapannya kepada rakyat. Karena rakyat menaruh kepercayaan terhadap mereka mau dibawah kemana negara ini kedepan. Namun perilaku pejabat kita, lain dulu lain sekarang. Sebelum diangkat jadi pejabat mereka umbar janji kepada rakyat, nanti begini, nanti begitu. Pokoknya semuanya mendukung kepentingan rakyat. Dan setelah diangkat, lain lagi perbuatannya. Contoh sederhana, kita sering melihat di TV ruangan rapat anggota DPR (DPRD) banyak yang kosong atau ada yang tidur-tiduran. Sedih juga melihatnya. Padahal mereka sudah digaji, bagaimana mau memperjuangkan kepentingan rakyat. Kalau ke kantor hanya untuk tidur atau tidak datang sama sekali. Atau ada pengumuman di Koran, radio atau TV tidak ada kenaikan BBM, TDL atau tariff air minum. Tapi beberapa minggu atau bulan berikutnya, tiba-tiba naik dengan alasan tertentu. Jadi jangan salahkan mahasiswa atau rakyat demonstrasi dengan mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang kurang etis terhadap pejabat. Karena pejabat itu sendiri tidak konsisten. Padahal pejabat tersebut seorang yang bergelar S2 atau bahkan Prof. Dr. Inikah orang-orang yang dihasilkan oleh pendidikan nasional kita selama ini?

Harapan
Dengan demikian, apabila kita ingin mencetak generasi penerus yang mandiri, bermoral, dewasa dan bertanggung jawab. Konsekwensinya, Semua yang terlibat dalam dunia pendidikan Indonesia harus mampu memberikan suri tauladan yang bisa jadi panutan generasi muda. jangan hanya menuntut generasi muda untuk berperilaku jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.

Tapi para pemimpin bangsa ini tidak melakukannya. Maka harapan tinggal harapan saja. Karena itu, mulai sekarang, semua pejabat mulai dari level tertinggi hingga terendah di legislative, eksekutif dan yudikatif harus segera menghentikan segala bentuk petualangan mereka yang hanya ingin mengejar kepentingan pribadi atau kelompok sesaat dengan mengorbankan kepentingan negara. Sehingga generasi muda Indonesia memiliki panutan-panutan yang bisa diandalkan untuk membangun bangsa ini kedepan.
Sumber: http://re-searchengines.com/amukminin.html

Mengenang Tragedi Cikeusik

Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
sesaat hilang terhalang lekang
lekang oleh udara cacian
lekang oleh badai kebencian

Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
Sesaat hilang oleh teriakan tak bermakna
Tak bermakna akan Tuhan
Tak bermakna akan kebenaran

Ku cium bau harum yang tak pernah ku cium
Sesaat hilang oleh rasa kasih yang tercabik
Tercabik oleh keingkaran
Tercabik oleh kepicikan

Kucium Bau harum yang tak pernah ku cium
Harum itu semakin mendekat
Bersama dengan sayatan yang nikmat
Bersama dengan pukulan yang memijat

Kucium bau harum yang tak pernah ku cium
Dalam sekejap bau itu membungkusku dengan kuat
Membungkus dalam ruang lain yang lebih terang
Kali ini bukan saja udara yang harum
kulitku pun telah harum
tanganku terasa harum
Nafasku pun telah harum
Dan darah yang mengalir pun sangat harum

Rupanya kematian ini sangat berkesan
Teduh dengan segala pemandangan yang sejuk
Maafkan aku yang telah mendahului
Meninggalkan kalian dalam tugas tak terbatas

Aku berjanji, kan ku ceritakan kepada Tuhan
Tentang, perjuangan kalian, keikhlasan kalian
Tentang, tekad kalian, doa tulus kalian
Tentang, kesetian kalian, kerendahan hati kalian
Tentang, kejujuran kalian, kasih sayang kalian
Tentang, keberanian kalian, dan Keitaatan kalian

Semoga Tuhan Ridho, dan bergembira dengan rasa yang puas
Amin


Mengenang kejadian Cikeusik, 6 Februari 2011
Medan, 25 April 2011
Sufi Murti

Artikel Ibadah


Dalam keseharian kita, terlihat nyata bahwa manusia dapat meninggalkan keinginan, kemauan, dan kehendak-kehendak hatinya. Misalnya seorang yang sakit diabetes, dokter benar-benar melarangnya dari memakan makanan yang manis. Maka orang itu, demi nyawanya, menyentuh makanan-makanan manis pun dia tidak mau. Jadi demikian pula halnya keinginan rohani dan dorongan nafsu. Jika keagungan dan keperkasaan Allah ta'ala telah tertanam di dalam kalbunya dengan benar, maka sikap tidak mentaati Allah akan dia rasakan lebih buruk dari memakan api dan lebih buruk dari maut.

Sekian banyak manusia mengetahui kekuasaan dan wibawa Allah ta'ala, dan sekian banyak dia meyakini bahwa mengingkari-Nya merupakan suatu hukuman yang berat, maka sebanyak itu pulalah akan menjauhi dosa, kemungkaran dan menjauhi sikap melawan hukum. Lihat sebagian orang mengalami "kematian" sebelum maut datang. Apa yang dialami oleh para akhyaar, abdaal, dan quthub, apa yang terdapat pada diri mereka? Jawabannya adalah keyakinan itu tadi. Pengetahuan yang penuh yakin serta qath'i, secara pasti dan secara fitra memaksa seseorang untuk suatu hal tertentu. Persangkaan mengenai Allah ta'ala tidaklah dapat mencukupi. Keraguan tidak tidak dapt memberi manfaat. Pengaruh telah ditanamkan hanya di dalam keyakinan. Pengetahuan yang penuh keyakinan mengenai sifat-sifat Allah ta'ala, justru lebih banyak memberikan pengaruh dibandingkan pengaruh yang ditimbulkan oleh halilintar yang sangat menakutkan. Akibat pengaruh itulah orang-orang menundukkan kepala dan membungkuk.

Jadi seberapa banyak keyakinan yang dimiliki seseorang, sebanyak itu pulalah dia akan menghindari dosa.

Minggu, 08 Mei 2011

RPP Seni Budaya EEK 2011


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                                       :  SMP NU 09 ROWOSARI
          Mata Pelajaran                            :  Seni Budaya  /  Seni Rupa
          Kelas / Semester                         :  VIII /  1
          Standar Kompetensi                     :  1.  Mengapresiasi karya seni rupa
          Kompetensi Dasar                        :  1.1. Mengidentifikasi jenis karya seni rupa                                                                                     Nusantara
         Indikator                                     :
                                     1.1.1. Mengidentifikasi beragam jenis karya seni                                                      rupa terapan Nusantara.
                                     1.1.2. Mengidentifikasi bentuk dan teknik                                                                pembuatan beragam karya seni rupa                                                            terapan Nusantara
                                                                                                                            
         Alokasi Waktu                              :  2 X  40 menit   ( 2 X pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
      Peserta didik mampu  :
          1.  Mengidentifikasi ragam jenis karya seni rupa terapan Nusantara, sedikitnya                  3 (tiga) daerah sesuai pilihannya
          2.  Mengidentifikasi bentuk, teknik pembuatan karya seni rupa terapan Nusantara
               yang dipilih.
B.  Materi Pokok/ pembelajaran
·           Jenis, bentuk dan teknik pembuatan karya seni rupa terapan Nusantara
·           Fungsi dan makna karya seni rupa terapan Nusantara
C. Metode Pembelajaran
      Diskusi dengan pendekatan Contectual Teaching and Learning




D. Langkah-langkah kegiatan
    Pertemuan 1
     a.   Pendahuluan   :
·      Penayangan gambar atau media lain tentang ragam karya seni terapan
            Nusantara
·      Tanya jawab tentang keragaman karya seni rupa terapan Nusantara yang telah ditayangkan
·      Pembagian kelompok dan memilih daerah penghasil karya yang akan didiskusikan

     b. Kegiatan Inti
              1). Eksplorasi
                      Dalam kegiatan eksplorasi, Guru
·      Diskusi kelompok tentang beragam jenis karya seni terapan Nusantara.
             2). Elaborasi
                      Dalam kegiatan elaborasi, Guru
·      Menuliskan hasil diskusi yang meliputi jenis, bentuk dan teknik pembuatan  karya seni rupa terapan Nusantara.   
              3). Konfirmasi
                      Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a.    Memberikan penguatan atas jawaban peserta didik
b.    Menjawab pertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan

 c.  Kegiatan Penutup
          -  Siswa menyampaikan laporan tertulis hasil diskusi
          _ Guru memberi tugas mencari data tentang fungsi dan makna dari karya seni                 rupa terapan Nusantara

E . Sumber belajar
  • Media cetak
  • Media elektronik
  • Karya siswa

F.  Penilaian
          Teknik                                         :   Tes tulis
          Bentuk Instrumen                        :   Tes uraian
       
Contoh Instrumen                        :  
·        Berikan sedikitnya 10 contoh karya seni rupa                                                                        terapan Nusantara yang berasal dari 3 daerah
·        Berikan penjelasan singkat dari  masing-                                                                              masing contoh tentang bentuk, teknik                                                                                   pembuatannya
·       Lembar  Penilaian :
No

Aspek yang dinilai
Nilai
Jml
1
2
3
4
5

1
Pemahaman materi






2
Kwalitas materi





3
Kwalitas presentasi





4
Kerja sama kelompok





5
Kwalitas tanggapan







Score maksimal

25










Keterangan  :1. Sangat kurang    2. Kurang    3. Cukup    4. Baik    5. Sangat Baik.